Menyatukan Bangsa Dengan Kehadiran Museum
Pameran kesejarahan 2019 di Magelang, Jawa Tengah. Foto : Arief/mr
Museum punya peran strategis dalam menjaga persatuan bangsa. Lewat koleksi benda-benda bersejarah yang dimiliki, museum bisa menghadirkan sejarah lebih dekat kepada generasi yang menyaksikannya. Lewat rekaman sejarah yang terdokumentasi di berbagai museum, bangsa ini bisa disatukan. Ikatan emosional anak bangsa terbangun saat menyaksikan peninggalan sejarah bangsanya.
Inilah yang ingin dihadirkan Bagian Arsip dan Museum (Armus), Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI saat mengikuti pameran kesejarahan 2019 di Magelang, Jawa Tengah, 19-23 September 2019. Dengan tema “Merajut Persatuan Bangsa Melalui Museum”, Museum DPR RI menghadirkan sejarah Parlemen di Tanah Air dari masa ke masa. Pameran ini dikunjungi pelajar dan masyarakat umum Magelang dan sekitarnya.
Kepala Pusat dan Informasi Setjen dan BK DPR RI Nunu Nugraha Khuswara mengatakan, Museum DPR RI mengikuti pameran ini agar masyarakat mengetahui perjalanan DPR RI dalam pusaran sejarah bangsa. “Mudah mudahan adik- adik SD, SMP, dan SMA yang datang ke pameran ini mengetahui sejarah perjalanan DPR. Kita mulai dari Volksraad sampai DPR masa yang sekarang,” jelas Nunu di sela-sela pameran.
Pameran ini diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Pameran Kesejarahan 2019 yang dilaksanakan di Gedung Wiworo Wiji Pinilih, Magelang ini dihadiri oleh 33 partisipan museum dari berbagai daerah di Indonesia. Selain memamerkan periodesasi DPR RI, Museum DPR RI memamerkan koleksi museum yang berhubungan dengan sejarah tugas dan fungsi DPR RI.
Benda-benda koleksi museum DPR RI yang ikut dipamerkan adalah mesin ketik periode Konstituante, palu sidang tahun 1982, dan bundel pembahasan RUU Pernyataan Keadaan Perang (tahun 1957-1959). Museum DPR RI juga menyelenggarakan kuis interaktif terhadap pengunjung pameran tentang sejarah dan wawasan DPR RI. (afr/sf)